Bencana kapal di Yunani: Para pedagang manusia ‘mencuci otak’ anak saya

Baru-baru ini, terjadi bencana kapal di yang melibatkan para pedagang manusia yang bekerja dengan cara ‘mencuci otak' anak-anak yang mereka kirim sebagai pengungsi ke Eropa. Para pelaku ini tidak segan-segan menyiksa dan memanipulasi anak-anak yang sering kali tidak memiliki pilihan lain selain menuruti perintah mereka. Praktik perdagangan manusia yang kejam seperti ini telah menjadi ancaman serius bagi keamanan dan kesejahteraan anak-anak pengungsi di seluruh dunia.>

Ayah dari Shehryar Sultan, seorang migran dari Pakistan yang hilang setelah kapal yang ditumpanginya tenggelam di lepas pantai Yunani, telah mengecam praktik penyelundup manusia yang berbahaya. Ia menegaskan bahwa putranya telah dicuci otak dan dipaksa untuk memulai perjalanan berbahaya dari Libya ke Eropa.

Keluarga Shehryar Sultan sangat khawatir akan nasib putranya yang masih belum diketahui keberadaannya hingga saat ini. Mereka mendapatkan kabar bahwa jenazah seorang pria yang bepergian dengannya telah ditemukan, meningkatkan kekhawatiran mereka tentang keselamatan putranya.

Organisasi hak asasi manusia PBB melaporkan bahwa hingga 500 orang disinyalir hilang setelah kapal ikan yang mereka tumpangi terbalik di dekat kepulauan Saronikos pada hari Minggu lalu. Sedangkan puluhan orang lainnya telah ditemukan tewas dalam tragedi tersebut. Kapal tersebut diduga membawa lebih dari 700 migran yang berusaha mencari kehidupan baru di Eropa.

Bencana ini memicu kembali perhatian terhadap krisis migran di Eropa, yang semakin memburuk semenjak sejumlah negara seperti Hungaria menutup perbatasan mereka bagi para migran. Hal ini membuat rute migrasi menjadi lebih berbahaya karena para migran yang takut tergabung dengan para penyelundup manusia yang seringkali tidak bertanggung jawab.

PBB menyerukan dukungan internasional yang lebih kuat untuk mengatasi krisis migran, dengan menekankan pentingnya mendukung para pengungsi untuk mencapai tempat yang aman dan menghindari praktik-praktik yang berbahaya. Para ahli juga menekankan pentingnya memberikan perlindungan kepada para migran dan pengungsi yang menempuh perjalanan berbahaya.

Di tengah tuntutan dan kekhawatiran ini, kita diingatkan bahwa manusia-manusia yang menjadi korban bencana ini bukanlah sekadar angka statistik atau pengungsi yang tak berwajah. Mereka adalah individu-individu dengan harapan dan impian yang sama dengan kita semua – untuk hidup dengan martabat dan keamanan, dan untuk mencari kesempatan di dunia yang lebih baik. Kita semua harus berkomitmen untuk menemukan solusi yang layak untuk krisis migran yang sedang berlangsung.

#Bencana #kapal #Yunani #Para #pedagang #manusia #mencuci #otak #anak #saya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *