Cabang Khartoum Bank Sentral Sudan terbakar

Cabang Bank Sudan yang terletak di Khartoum menjadi sorotan media setelah terbakar pada Selasa (14/1) malam waktu setempat. Peristiwa kebakaran ini mengakibatkan kerugian yang cukup besar bagi Bank Sentral Sudan dan menyebabkan ketidaknyamanan bagi para nasabah yang tengah melakukan transaksi keuangan. Hingga saat ini, belum ada informasi resmi mengenai penyebab pasti dari kebakaran ini. Namun, pihak berwenang telah membentuk tim investigasi untuk menyelidiki kasus tersebut.>

Cabang Bank Sentral Sudan Terbakar Selama Pertempuran di Khartoum

Sebuah video yang tersebar menunjukkan bahwa cabang Bank Sentral Sudan terbakar selama pertempuran berlangsung di Khartoum. BBC belum dapat memverifikasi tanggal pembuatan video tersebut. Namun, menurut laporan, pada hari Minggu, serangan udara semakin meningkat di kota meskipun gencatan senjata sedang diberlakukan untuk memungkinkan warga sipil melarikan diri.

Tentara telah mengumumkan bahwa mereka sedang menyerang kota untuk mengusir pasukan rival mereka, Pasukan Pendukung Cepat (RSF). Saat ini, RSF telah membuat kamp di Khartoum dan sejumlah sudut di negara tersebut. Pertempuran tersebut mengancam stabilitas Sudan setelah gerakan protes rakyat yang mengakibatkan penggulingan presiden sebelumnya, Omar al-Bashir.

RSF didirikan oleh Al-Bashir pada tahun 2013, dan karena itu, mereka memiliki hubungan dekat dengan al-Bashir dan kekuatan militer. Tindakan mereka terhadap para pengunjuk rasa selama gerakan protes telah ditentang oleh sebagian besar orang. Bahkan, kelompok militer (Jenderal Abdel Fattah al-Burhan) yang berkuasa dari Transitional Military Council (TMC) mengatakan bahwa mereka tidak setuju dengan tindakan brutal RSF.

Namun, tentara dan RSF saat ini diberikan hak untuk menangkap dan mengusir pengunjuk rasa dari kota. Gencatan senjata telah menghasilkan apapun selain agresi, dengan laporan menunjukkan bahwa penembakan dan pertempuran terjadi di luar lintasan resmi gencatan senjata.

Saat ini, situasi di Sudan masih memanas dan sangat tidak stabil. Para pemimpin oposisi terus mendesak bahwa kekuasaan harus diserahkan ke tangan pemerintahan sipil dan tidak berada di tangan pihak militer. TMC telah menjanjikan pemilu baru dan pemerintahan bersama dengan para pemimpin oposisi di masa depan, tetapi tidak ada jaminan bahwa mereka akan memenuhi janji mereka.

Meskipun tindakan dalam pertempuran terus berlangsung di Sudan, organisasi internasional, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, terus memanggil semua pihak untuk menghormati gencatan senjata dan melindungi warga sipil. Tantangan terbesar saat ini adalah bagaimana mencari jalan keluar yang tepat dari situasi yang membingungkan dan sangat tidak stabil di Sudan.

#Cabang #Khartoum #Bank #Sentral #Sudan #terbakar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *