Olimpiade Dunia Eskimo-India telah lama menjadi ajang yang menghadirkan kekayaan budaya dan warisan kaum Eskimo dan Indian di Alaska. Di tengah lautan keindahan alam dan keragaman budaya yang dimiliki negara ini, perlombaan ini merupakan salah satu cara bagi masyarakat lokal untuk menjaga, merayakan, dan melestarikan warisan langka yang unik ini. Salah satu aspek menarik dari Olimpiade Dunia Eskimo-India adalah tradisi mengenakan telinga robek, yang memiliki makna yang mendalam dan mendorong pemeliharaan budaya di tengah modernisasi yang cepat. Dalam artikel ini, akan dibahas bagaimana telinga robek telah menjadi simbol penting dalam menjaga budaya langka di Alaska, serta pentingnya upaya yang dilakukan untuk mempertahankan tradisi ini dalam menghadapi perubahan zaman.>
Matthew Chagluak berpartisipasi dalam tendangan setinggi dua kaki, di mana pesaingnya mencoba untuk membidik target yang ditangguhkan sambil menjaga keseimbangan mereka. Anda dapat mendaftar untuk menerima pemberitahuan tentang fitur Insight terbaru melalui aplikasi BBC Sport dan menemukan seri terbaru di sini.
Beberapa ratus tahun yang lalu, penduduk asli pemukiman perburuan paus di pesisir Alaska memiliki cara unik untuk berkomunikasi setelah berhasil dalam perburuan. Di dataran es yang luas dengan sedikit bukit, mereka dapat melihat jauh dalam kondisi cuaca cerah. Setelah penangkapan berhasil, seorang utusan akan berlari ke desa dengan lompatan dan tendangan kedua kakinya ke udara. Dengan tanda tersebut, desa tahu bahwa saatnya untuk bertindak dan membantu membawa hasil penangkapan pulang. Tendangan juga dapat digunakan sebagai tanda bahaya jika ada anggota yang terluka.
Namun, seiring berjalannya waktu dan kemajuan teknologi, bentuk komunikasi jarak jauh ini mulai menghilang. Namun, setiap tahun, tradisi ini dihidupkan kembali saat komunitas berkumpul.
Pada 12 Juli 2023, ribuan orang akan berkumpul untuk menyaksikan World Eskimo-Indian Olympics (WEIO) di Fairbanks, Alaska, di mana berbagai kompetisi seperti tendangan setinggi satu kaki dan dua kaki akan digelar. WEIO pertama kali diadakan pada tahun 1961 setelah dua pilot maskapai asing menemukan permainan tradisional saat terbang di atas komunitas terpencil Alaska. Pada saat itu, budaya Amerika yang dominan mulai mengancam adat-istiadat lokal dan WEIO diciptakan untuk melestarikan budaya Penduduk Asli Alaska.
WEIO telah berkembang sejak itu, dengan sekitar 3.000 penonton diperkirakan akan menghadiri acara di Arena Es Biduk tahun ini. Kompetisi menyertakan permainan seperti slapstick, pergulatan tongkat India, dan lompat anjing laut. Semua permainan ini berasal dari desa-desa asli Alaska dan telah ada sejak zaman dahulu. Olahraga ini menjadi penting dalam mempertahankan budaya asli Alaska dan membantu remaja terhubung dengan akar mereka, serta membantu mereka pulih dari penyalahgunaan zat. Penduduk Asli Alaska telah lama memiliki tingkat penyalahgunaan narkoba dan alkohol yang tinggi di negara ini.
WEIO juga memberikan kesempatan bagi pendatang untuk belajar tentang budaya asli Alaska dan menghargai permainan tradisional. Acara ini tidak ada batasan usia, tetapi peserta harus berusia minimal 12 tahun. Oleh karena itu, cucu dapat berkompetisi bersama kakek-nenek mereka. Bisa jadi atlet yang lebih berpengalaman membantu atlet yang lebih muda dengan memberikan saran teknis di tengah kompetisi. Semangat persahabatan terjalin di antara peserta WEIO.
Matthew Chagluak, yang sekarang bekerja di Alaska Native Heritage Center di Anchorage, merasa semakin tertarik pada permainan tradisional seperti lompat anjing laut. Bagi Chagluak, budayanya menjadi semakin penting seiring bertambahnya usia, dan permainan ini adalah cara baginya untuk menunjukkan kebanggaannya. Permainan tradisional juga membantu mempererat populasi Penduduk Asli Alaska.
Miley Kakaruk, seorang gadis Inupiaq berusia 15 tahun, juga berpartisipasi dalam beberapa kompetisi WEIO, seperti tarikan tongkat Inuit, tendangan tinggi Alaska, dan lompat lutut. Bagi Kakaruk, berkompetisi dalam olahraga tradisional telah memperdalam hubungannya dengan komunitas dan memperkuat identitasnya sebagai penduduk asli Alaska.
Kehadiran WEIO telah membantu melestarikan budaya asli Alaska dan membantu orang-orang muda terhubung dengan akar mereka. Melalui permainan tradisional ini, mereka belajar tentang sejarah dan latar belakang setiap permainan, serta memiliki kesempatan untuk memupuk kebanggaan dalam diri mereka. Bagi penduduk asli yang mungkin memiliki budaya terancam, menemukan sesuatu yang dapat menghubungkan mereka dengan masa lalu dan memberikan kebanggaan pribadi, adalah suatu hadiah luar biasa. Dalam konteks itu, WEIO sangat penting dalam memperkaya kehidupan mereka.
#Olimpiade #Dunia #EskimoIndia #Bagaimana #telinga #robek #melestarikan #budaya #langka #Alaska