Prigozhin, seorang pengusaha dan politikus asal Rusia, belakangan ini menjadi sorotan publik. Ia dikabarkan menjadi dalang dibalik banyak kegiatan rahasia yang terjadi di Rusia, termasuk konflik di Ukraina dan intervensi dalam pemilihan umum AS tahun 2016. Baru-baru ini, Prigozhin menyatakan bahwa ia memecat seorang pemimpin unit paramiliter Swasta Rusia bernama Hari bos Wagner dalam waktu kurang dari 96 detik. Pernyataannya tersebut menimbulkan kontroversi dan memunculkan lebih banyak pertanyaan tentang kekuatan dan pengaruh Prigozhin di wilayah tersebut.>
Kepala kelompok Wagner Rusia, Yevgeny Prigozhin, secara mengejutkan mengumumkan bahwa pasukannya sudah sepakat untuk menghentikan gerak maju menuju Moskow. Dia bahkan memerintahkan semua pejuangnya untuk kembali ke kamp-kamp di Ukraina. Alasan yang dia berikan adalah karena mereka tidak ingin menumpahkan darah Rusia.
Keputusan tersebut diambil setelah Prigozhin sebelumnya memimpin seruan pemberontakan melawan tentara Rusia beberapa jam sebelumnya. Namun, dia belakangan menyadari bahwa hal tersebut tidaklah tepat. Oleh karena itu, dia mengumumkan bahwa pasukannya akan berhenti melakukan aksi penyerangan ke Ukraina atau Rusia.
Tentu saja, keputusan Prigozhin tersebut banyak menuai pro dan kontra di Rusia. Presiden Vladimir Putin yang dianggap sebagai pemimpin tertinggi negara tersebut pun memberikan responsnya. Beliau bersumpah untuk menghukum mati pihak mana pun yang dianggap telah mengkhianati Rusia.
Meskipun begitu, keputusan dari kepala kelompok Wagner tersebut memang pantas diapresiasi. Pasalnya, peperangan yang terjadi antara Rusia dan Ukraina sudah berlangsung terlalu lama dan memakan banyak korban jiwa. Banyak warga sipil yang menjadi korban dan terpaksa meninggalkan rumah mereka.
Dalam kesempatan yang sama, banyak pihak juga meminta agar kedua negara dapat menyelesaikan masalah tersebut dengan cara damai. Meskipun begitu, warga di kedua negara juga harus bisa menyadari pentingnya damai dan tidak memprovokasi atau menyerang negara lain.
Setiap negara pastinya ingin menjadi yang terbaik dan memperoleh hak yang sama di mata dunia internasional. Namun, tindakan yang tidak etis seperti melakukan peperangan di antara sesama negara justru akan merugikan kedua negara tersebut. Maka dari itu, dibutuhkan kebijakan yang bijaksana agar masalah tersebut dapat terselesaikan dengan cara damai.
Dalam situasi tersebut, keputusan Prigozhin untuk menghentikan aksinya memang menjadi langkah yang positif dan diharapkan dapat memicu langkah serupa dari pihak lainnya. Semoga kedua negara dapat menyelesaikan masalah tersebut dengan cara damai dan saling menghormati.
#Prigozhin #Hari #bos #Wagner #menjadi #nakal #dalam #detik