Bola api yang menerangi langit Jepang akhir-akhir ini menjadi pembicaraan hangat para astronom dan penggemar antariksa di seluruh dunia. Kehebohan ini disebabkan oleh munculnya bola api dari puing-puing angkasa yang menyala dengan cahaya yang begitu terang. Fenomena alam yang langka ini berhasil terekam oleh kamera dan menjadi viral di media sosial. Tidak hanya di Jepang saja, masyarakat di seluruh dunia juga antusias untuk melihat peristiwa alam yang menakjubkan ini. Berikut ini adalah bahan diskusi tentang bola api dari puing-puing angkasa yang menerangi langit Jepang.>
Bola api misterius yang melesat di atas Jepang selatan akhir pekan lalu diduga berasal dari puing-puing luar angkasa hasil peluncuran roket China pada November 2019. Kejadian ini diamati oleh Observatorium Astronomi Nasional Jepang pada Sabtu (28/11) pukul 11:00 waktu setempat atau 16:00 BST.
Menurut observatorium, pergerakan benda-benda tersebut tidak menunjukkan sifat meteor, melainkan mirip dengan objek yang masuk ke atmosfer dari peluncuran roket. Puing-puing yang diduga dimaksud diperkirakan jatuh ke laut dan tidak menimbulkan bahaya bagi penduduk.
Insiden ini sebenarnya tidak baru di kalangan negara angkasa, tetapi tetap memicu pertanyaan dan kekhawatiran akan bahaya yang ada di luar angkasa. Satu-satunya hal yang menarik perhatian dari kegiatan antariksa yang menarik perhatian media adalah ketika objek-objek tersebut terlihat meluncur di udara atau jatuh ke bumi.
China adalah salah satu negara yang terus melaksanakan pengembangan teknologi antariksa untuk tujuan militer maupun sipil. Mereka acap kali bekerja sama dengan negara lain, termasuk Indonesia. Peluncuran roket-rocket tersebut memang membutuhkan banyak sampah luar angkasa di atas orbit bumi yang mengelilinginya, sehingga muncul pertanyaan tentang bagaimana merawat objek tersebut agar tidak menimbulkan bahaya bagi bumi.
Menjaga objek-objek luar angkasa, seperti satelit dan puing-puing luar angkasa, agar tidak mengancam lingkungan dan kehidupan di bumi sangatlah penting. Objek-objek tersebut harus dipantau dan dipelihara dengan benar agar tidak memicu bencana alam atau bahaya dalam skala yang lebih besar.
Sejumlah upaya di Indonesia juga sedang dilakukan dalam pengelolaan sampah luar angkasa ini. Pada November 2020, BUMN di bawah bendera Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) bernama PT Satelit Nusantara Tiga (SNT) berhasil meluncurkan satelit pertama milik Indonesia untuk memetakan keadaan laut, termasuk sampah di Laut Jawa.
Saat ini, sampah ruang angkasa yang jatuh ke bumi masih menjadi bahan perdebatan antara para ahli, khususnya mengenai kemungkinan bahaya dan kerusakan yang disebabkan. Oleh karena itu, pihak-pihak terkait di seluruh dunia akan terus mengawasi dan menjaga objek luar angkasa agar tidak menimbulkan dampak buruk pada kehidupan manusia. So, keselamatan luar angkasa harus menjadi prioritas untuk menjaga kehidupan di bumi.
#VIDEO #Bola #api #dari #puingpuing #angkasa #menerangi #langit #Jepang